Jumat, 09 November 2012

Perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai (Lukas 18:9-14)

Bpk. L SIjabat

Aplikasi:
Farisi menonjolkan perbuatan baiknya dihadapan Allah, sementara pemungut cukai menyadari dirinya berdosa dan hanya mengharapkan belas kasihan dari Allah maka ia menerimannya.

Janji Tuhan:
Allah memberi belasa kasihan kepada yag rendah hati.

Komitmen:
Mau menyadari diri saya berdosa dihadapan Allah dan mau belajar rendah hati.

Bpk. Bunawi Sulaiman

Aplikasi;"Pemungut cukai memukul diri dan berkata: Ya Allah kasihanilah aku orang berdosa." Ibadah yang memohon "Kasih karunia Allah" yang berkenan kepada Allah, bukan yang melaporkan "saya sudah" atau "membandingkan diri "saya tidak seperti mereka."

Janji Tuhan:
Allah akan membenarkan saya bila saya mengaku dan memohon pengampunan.

Komitmen:
Memiliki sikap "pemungut cukai"saat datang beribadah.


Pdt. H. Sibuea

Aplikasi:
Orang Farisi merasa selamat karena perbuatan baik. Itu sebabnya mereka meninggikan diri dan merendahkan pemungut cukai. Pemungut Cukai selamat karena kasih Tuhan "Kasihanilah aku orang berdosa ini" (Ayat 13)

Komitmen:
Meninggikan kasih karunia Yesus gantinya perbuatan baik karena perbuatan baik tidak dapat mengampuni dosaku.


Ibu Irish Pasaribu

Aplikasi:
Seperti padi yang sudha matang siap untuk dipanen,  begitu juga iman seseorang semakin tinggi dia semakin rendah hati dan berkenan di hadapan Allah.

Komitmen:
Saya mau selalu rendah hati di hdapan Tuhan.


Sdri. Arini Pasaribu

Aplikasi:
Bahkan di dalam doa pribadipun ada kemungkinan saya meninggikan diri.

Janji Tuhan:
Tuhan selalu mendengarkan doa yang rendah hati.

Komitmen:
Dengan rendah hati memohon kasih Tuhan, tidak hitung-hitungan dengan Tuhan atas apa yang telah saya lakukan sehingga merasa berhak meminta sesuatu.


Bpk. Anthonius Darma

Aplikasi:
Jangan menonjolkan ke"aku"annya tetapi saya harus menyadari keadaan saya yang berdosa dan tak berdaya tanpa Yesus.

Janji Tuhan:
Tuhan akan membenarkan orang yang rendah hati.

Komitmen:
Berdoa dengan rendah hati dan dengan menyadari ketergantungan akan Yesus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar